Saturday, October 4, 2014

(Europe trip 5)~ Mt.St.Moritz (Bernina Express) - Alpen Swiss

  

Pagi itu masih dingin....jam 6 waktu Milan....sepi...bahkan para gelandanganpun masih terbalut kantong tidur dan selimut tebal....
Belum sarapan, tapi kami harus bergegas menuju meeting point di depan kantor Travel Zani Viaggi di jalan Foro Bonaparte, Milan menggunakan Metro dari Stasiun Central.
Beruntung cuaca cerah...matahari bersinar terang tanpa awan menggantung seperti kemarin...

Sambil menunggu keberangkatan bus menuju Mt.St. Moritz Switzerland

Hari ini dengan menggunakan travel Zani Viaggi kami akan melakukan one day tour ke Mt. St. Moritz yang merupakan salah satu puncak di pegunungan Alpen Swiss.
Dari Milan ke Tirano kami akan menggunakan bus dengan kapasitas kurang lebih 40 orang yang berasal dari berbagai negara. Dan dari Tirano kami akan menggunakan kereta api panoramic menuju St. Moritz.
Dengan pemandu wisata Edi, perjalanan kami jadi menyenangkan....pengetahuannya tentang daerah2 yang kami lewati membuat perjalanan tidak membosankan...bahkan dia bisa menjelaskan dengan ilmu tektonik lempeng kenapa Italia bisa berbentuk memanjang sementara di bagian utaranya terbentuk pegunungan2 tinggi bersalju...mmh...love it.

Keluar dari kota Milan menuju ke arah utara, perjalanan didominasi oleh pemandangan hijau yang menyenangkan....apalagi ketika menyusuri sisi Lago di Como (Como Lake).
Danau Como (Lago di Como di Italia, juga dikenal sebagai Lario), adalah sebuah danau glacial di Lombardy, Italia. Memiliki luas wilayah 146 km ², membuatnya sebagai danau terbesar ketiga di Italia, setelah Danau Garda dan Danau Maggiore. Dengan kedalaman 400 m (1.320 kaki)  menjadikannya salah satu danau terdalam di Eropa, dengan dasar danau lebih dari 200 meter (656 kaki) di bawah permukaan laut.
Banyak orang terkenal memiliki atau memiliki rumah di tepi Danau Como, seperti Matthew Bellamy, Madonna, George Clooney, Gianni Versace, Ronaldinho, Sylvester Stallone, Richard Branson, Ben Spies, dan Pierina Legnani. Danau Como secara luas dianggap sebagai salah satu danau paling indah di Eropa.

 Lago di Como

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam, kami beristirahat di daerah yang bernama Morbegno untuk sekedar ke toilet dan ngopi2 bagi yang berminat. Daerahnya sepi, tenang dan dingin....

Morbegno, Italia

Dari tempat ini perjalanan dilanjutkan melalui via Stelvio, Sandrio menuju Turino. Dan disinilah masalah bermula....
Ada beberapa polisi Italia yang melakukan operasi pemeriksaan surat2 kendaraan...dan ternyata ada satu striker yang tidak bisa ditemukan oleh si supir bus kami...dan setelah menunggu hampir 1 jam akhirnya perjalanan dilanjutkan dengan akhir cerita supir bus kami ditilang...hiks...
Walaupun setelah itu kami mendapat berita surat tilang dibatalkan karena ternyata stiker itu sudah dibayar oleh perusahaan bus tersebut..jadi seharusnya tidak perlu menunjukkan striker itu....mmmhh...tiwas nunggu sejam.... :(

Dari Sandrio menuju Turino pemandangan di kiri kanan jalan sungguh menakjubkan....
Perkebunan anggur sebagai bahan dasar Wine yang sangat terkenal di Italy...
Tanaman anggur itu ditanam di punggung pegunungan berbatu...yang menurut cerita Edi jaman dulu ketika perkebunan itu dimulai, orang2 mengangkut tanah2 subur dari bawah gunung untuk diurug di pegunungan itu...dan talut2 yang dibangun agar tanahnya tidak longsor ke bawah tidak boleh menggunakan semen yang membuat air tidak bisa meresap ke dalam tanah dan bisa menyebabkan longsor...jadi hanya batu2 yang disusun rapih dan kokoh....mmmh...terbayang kerja kerasnya....

 Salah satu nama perkebunan anggur di Italy


Rumah tradisional di Turino


Rumah2 tradisional di daerah ini mempunyai bentuk yang unik...dinding rumahnya terbuat dari batu...demikian juga atapnya...terdiri dari batu2 pipih yang disusun sedemikian rupa sehingga menyerupai genteng dengan cerobong2 asapnya....
Mungkin dibuat demikian untuk mengatasi hawa dingin terutama jika musim dingin tiba.

Akhirnya menjelang makan siang kami tiba di Turino....di tempat ini kami diajak melihat sebuah gereja tua yang bernama Santuaria della  Madonna di Tirano.
Konon kisahnya adalah ada seorang yang sakit keras di desa itu....dan pada suatu hari ia di datangi oleh Bunda Maria....yang memintanya untuk membangun sebuah gereja di tempat itu....
Dan ketika ia membangunnya seketika itu juga ia sembuh dari penyakitnya....
Kisah itu berkembang dan dipercaya hingga saat ini. Menurut cerita banyak orang dari berbagai penjuru dunia datang ke tempat ini untuk memohon kesembuhan.

  Gereja Santuaria della  Madonna di Tirano

Bagian dalam gereja dengan Baroque style 

Yang menarik, tidak jauh dari gereja ini juga terdapat gereja yang konon katanya berumur lebih tua daripada gereja Santuaria della  Madonna di Tirano dan terletak dipunggung pegunungan nun tinggi di atas sana....

Gereja tua di atas gunung

Setelah melihat-lihat isi gereja kami menuju restoran yang dipesan oleh travel tour untuk makan siang...dengan menu pasta dan irisan tipis daging asap yang entahlah apa namanya...



Setelah selesai makan siang kami segera menuju ke stasiun Dogana di Turino untuk segera naik kereta Bernina express ke St. Moritz.

Stasiun kereta Bernina Express

Kereta api Bernina Express

Inilah pertama kalinya naik kereta api panoramic dengan jendela-jendela kaca yang besar untuk menikmati pemandangan yang membuat napas tertahan sambil memuji Sang Pencipta...Subhanallah....
Dengan ikut travel tour Zani Viaggi kami diuntungkan karena 1 gerbong sudah disewa...sehingga tidak memungkinkan penumpang lain yang naik dari stasiun2 berikutnya untuk masuk ke gerbong kami...jadi kami bisa puas memotret pindah dari sisi kiri dan kanan bergantian....

Perjalanan ini dimulai dari The Palm di Turino melewati jembatan spiral Brusio yang merupakan salah satu situs warisan dunia kemudian mendaki ke Bernina Pass diketinggian 2253 meter diatas permukaan laut, melewati Engadin Valley menuju St. Moritz.



  Pemandangan sepanjang perjalanan ke Mt. St. Moritz


 Jembatan Spiral Brusio
 
 
Air terjun dari glacier yang meleleh

Engadin Valley

Sesampainya di stasiun St. Moritz, tanpa diduga kami disambut oleh shooting film India....yang menurut salah satu peserta tour, itu adalah merupakan bintang film terkenal Bollywood....entahlah....

 Shooting film Bollywood

Sayangnya free time di St. Moritz ini dibatasi hanya 1 jam, sehingga kami tidak bisa leluasa naik kereta gantung menuju puncak bersaljunya...

St. Moritz, Alpen Swiss

Downtown kota ini lumayan ramai dengan turis, maka tidak mengherankan jika sepanjang jalan dipenuhi oleh toko-toko dengan brand-brand terkenal....
Dan walaupun Swiss sudah masuk dalam negara Schengen tapi untuk penggunaan uang mereka tetap menggunakan Swiss Franc (CHF). Tapi mereka masih mau menerima uang Euro kok...jadi tidak perlu khawatir harus menukar uang....

Downtown St. Moritz

Sebagai negara yang terkenal dengan produk coklat nya, tentu saja tidak dilewatkan untuk mampir di chocolate factory dan merasakan bagaimana lezatnya coklat asli di negara asalnya...
Ternyata memang enaaaak....

Chocolate Factory di St.Moritz

Pukul 16.30 kami berkumpul kembali di tempat yang ditentukan untuk kembali ke Milan menggunakan bus yang tadi meninggalkan kami di Turino.

Mudah2an kelak di lain waktu kami bisa melihat puncak Alpen yang lain....


(Europe trip 7)~ Brussels - Belgia
(Europe trip 8)~ Amsterdam - Netherland








No comments:

Post a Comment